https://www.encyclopedia.com/history/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/radicals-and-radicalism
3 Jun 2019
Radical Vs Radicalism
Setelah beberapa tulisan saya yang berkaitan dengan issue politik
dipendam bertahun tahun, akhirnya saya
“terpaksa” menyentuh wilayah super sensitive ini
Sejujurnya saya tidak tertarik dengan hal berbau politik dan segala
sebab akibatnya (seperti sudah sering saya bilang), rasa gemes lah yang
akhirnya membuat saya menerbitkan sedikit uneg uneg absurd, yang saya coba
rangkum menjadi sebuah anilsa bodoh berbentuk tulisan nggak mutu ini..
hehehe..
Straigh to the point, sebelum masuk ke inti permasalahan, setidaknya
saya mencoba memahami arti kata radikal dan radikalisme secara popular
Merujuk pada beberapa literatur, pengertian Radical adalah : sebuah
perasaan (afeksi) positif terhadap sesuatu yang bersifat ekstrim sampai ke akar
akarnya, sikap radikal (menururt Dr.Sarlito Wirawan:2012) akan cenderung
membela mati matian mengenai suatu kepercayaan , keyakinan agama, atau ideology
yang dianutnya.
(Kika Nawangwulan: 2015) lebih tegas mengatakan bahwa radical adalah
sebuah perilaku / perbuatan kasar yang bertentangan dengan norma dan nilai
nilai sosial
Di adopsi dari bahasa Latin, Radix / Radic yang berarti “Root”,
Radical adalah sebuah perilaku yang merupakan ekspresi yang berdasar pada
keyakinan yang terakumulasi dalam jangka waktu yang lama dan telah mengakar
pada diri sesorang (menurut saya)
Si “Radical” ini sebenarnya bukan barang baru, sejak abad ke 19, pergerakan
ini digunakan pada saat terjadinya revolusi perancis oleh sekelompok orang
untuk secara drastic merubah haluan politik dan sistim pemerintahan
https://www.encyclopedia.com/history/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/radicals-and-radicalism
https://www.encyclopedia.com/history/dictionaries-thesauruses-pictures-and-press-releases/radicals-and-radicalism
jamanya civil war di Amerika, perilaku ini juga telah menjadi “Label”
kelompok republican untuk menyerang kelompok konfederasi dengan issue sosial
dan hak asasi demi merubah arah haluan politik Amerika.
Ok, Stop belajar Sejarah, Sekarang apa bedanya Radical dengan
Radicalism?
Radikal gampangnya adalah sebuah perasaan dan perilaku yang tertanam
dalam diri sesorang, kalaupun akhirnya nanti akan tersalurkan dalam bentuk
perilaku positive atau negative, ya tergantung dari apa yang dipahami ornag yang
bersangkutan… kok gitu?
Apa yang salah dengan pemahaman radikal? Ngga ada yang salah… yang
salah itu kalau outputnya akan merugikan orang lain, Simplenya gini, kalau kita
berkeyakinan bahwa Tuhan itu ada dan kita tanamkan pada diri kita bahwa Tuhan
itu mengajarakan hal baik dan tidak boleh manyakiti mahluk lain, ya outputnya,
kita akan memiliki sebuah pagar kokoh dalam diri kita untuk percaya kepada
Tuhan dan selalu berpegang apda prinsip kebaikan.. (jangan di debat dulu ya..)
Sebuah perilaku yang cenderung bersifat keyakinan teguh terhadap
sebuah hal dengan output positive (atau hanya untuk konsumsi diri sendiri tanpa
melibatkan orang lain) ini, lebih dikenal dengan perilaku Fanatis / fanatic.
Kita ngga akan membahas fanatic / fanatisme dalam ulasan ini deh..
ntar kepanjangan.. :p
Balik ke Radikalisme, bedanya dengan radical, Radikalisme ini adalah
biang kerok dari berbagai perilaku yang terakumulasi akibat paham yang di
suntikan secara terus menerus kepada orang orang melalui jalur yang mereka
yakini (contohnya Agama)
Nah.. that’s why I never and ever likes
politics.. dalam Politik, yang hitam bisa jadi putih dan yang putih bisa jadi
ijo.. Sebut aja saya Naif, tapi saya
orang yang bisa membedakan mana Politik dan mana Agama.
Masalahnya adalah, Para politikus berkualitas
rendah di negeri ini selalu mencampur
adukan unsur Agama untuk memuluskan keinginan mereka menjadi penguasa, semua
hal yang berbau kualitas individu dan parameter kapabilitas seseorang untuk
menjari pemimpin akan jadi Absurd, karena berbenturan dengan suatu hal yang
abstrak ! boro boro mereka punya program dan rencana berkualitas untuk
memajukan bangsanya.. hampir semua yang di propagandakan seolah hanya mimpi di
awang awang dan 99% jauh dari applicable, Debat dengan merekapun akan berujung
pada pak kusir yang sedang bekerja.. alias debat kusir ! karena segala logika
akan terbentur dengan tembok besar bernama Agama.
Jangan Melotot lah.. saya punya Agama dan
saya percaya Tuhan, tapi sebuah Negara kan juga harus tetap memiliki integritas
dalam perjalananya, semua hal harus memiliki porsi yang cukup, demi tegak dan
majunya sebuah bangsa.
Buat saya, persaingan politik haruslah
berpegang pada prinsip dasar tata Negara dan mempertimbangkan kemakmuran dan
kemajuan bangsa, buatlah program berkualitas dengan berkaca pada prestasi yang
telah dicapai di era sebelumnya, bukan hanya retorika belaka yang penuh janji
manis dan penggalangan opini tentang sebuah kegagalan dan ajakan untuk
bertindak radikal demi mencari kuasa.
Sejak dilahirkanya NKRI, Pancasila, UUD 45 dan Burung Garuda sudah
terbukti menjadi trio sakti yang mampu menahan berbagai ideologi dan paham
miring yang selalu mencoba untuk merubah haluan negeri gemah ripah loh jinawi
ini, (btw, ini terlepas dari beberapa penguasa yang serakah memperakaya diri
sendiri loh yaaa)
Ribuan rakyat, ratusan pahlawan dan puluhan martirpun telah berpulang
demi mempertahankan sang Negeri Demokrasi yang disegani seantero jagad! Jangan
pernah lupa itu!
Mau bertindak Radikal? Boleh… silahkan berhadapan dengan hukum dan
undang undang
Mau berpaham Radikalisme? Juga Boleh… silahkan yakini apa yang
dipahami.. tapi Sendiri ! tetap dalam kardusmu! Gak usah pengaruhin orang lain!
Kenapa Melotot? Yang udah udah kan selalu akhirnya orang lain yang
rugi, saat kamu memaksakan radikalismemu, iya kan?
Berpolitik tuh yang Keren, prestasi dan kualitas dulu tunjukin! Baru
koar koar
JOEY B SAY NO TO RADICALISM
(2019)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar