16 Mei 2019
Footsteps in a sand
06:10 , too early to check in..
pikir gw dalam hati saat melirik angka digital yang menampakan dirinya sebagai screen saver
Saat pramugari membuka pintu,
segera gw samber backpack di bagasi atas dan ngeluyur kearah pintu sambil
melewati barisan orang orang yang masih sibuk meraih koper, tas, bungkusan,
boneka, kardus, bocah rewel dan segala
macam barang yang mereka bawa.. Gosh, what is wrong with these people.. kenapa
juga sih mereka selalu merepotkan diri dengan begitu banyak barang yang harus
dibawa saat traveling? Apa mereka pikir mau pindahan?
Melenggang dengan apa yang ada di
badan plus 1 backpack, buat gw udah lebih dari cukup untuk bertahan beberapa
minggu di pulau kosong sekalipun, mungkin gw yang aneh.. tapi biarlah, semua
punya urusanya masing masing.
Pemandangan yang sangat akrab
juga terlihat di area baggage claim, segerombolan orang sibuk menunggu barang
mereka yang melenggak lenggok bak pragawati di luggage belt
DK 1756 , ini dia.. sedikit
berjongkok, masukin tangan keatas ban bagian depan dan Got it ! nongol sebuah kunci
yang tertempel di bagian atas rongga ban
.. seperti biasa, alarm off dan semenit kemudian gw sudah melaju diantara pohon
bakau yang berjejer di pinggir jalan
Pagi itu sedikit mendung, saat gw
taro pantat seenaknya di kursi pantai, sambil memasang lensa 135-400 andalan
yang setia nemenin kemana mana
Mungkin sudah kebiasaan, entah
buruk atau baik.. nih tangan selalu menggenggam kamera saat berada di alam
bebas, karena gw pikir.. moment super gak akan pernah terulang saat mendadak
muncul di hadapan kita
Masih belum terlalu banyak
aktivitas di sepanjang pasir putih yang terhampar di depan mata, sambil abisin
teguk terakhir didalam botol hijau yang ada disamping, gw pun beranjak
Bro, aku tak kelilingan sik yo..
Santai bro .. jawab anak
banyuwangi yang mencoba peruntungan berjualan di situ, dan telah menjadi “Ma
Best Friend” hampir lebih dari 8 tahun
Sapasang tapak kaki jelas
terlihat, sepanjang pantai berpasir putih yang airnya menyurut saat gw berjalan
menju teluk berkabut tipis
Hanya Sepasang.. milik satu orang yang berjalan tanpa arah
tujuan..
Dimana Tuhan ?
Kenapa gw Jalan Sendirian ?
Kenapa Gw akhirnya selalu harus
kembali ketempat yang sama.. disaat suasana hati yang sama.. dan melakukan hal
yang sama.. sendirian..
Angin berhebus sedikit keras,
bersamaan dengan sapuan ombak yang menerjang kaki dan menghapus jejak yang gw
tinggalin di belakang..
Seketika gw sadar, ngga pada tempatnya
gw bertanya & ga pada tempatnya juga gw ngedumel..
Bagai film beralur flashback,
memory gw meluncur mundur dalam sekejap
Di tempat yang sama.. dengan suasana
hati yang sama.. dan melakukan hal yang sama..
Yang membuat semua berbeda
adalah.. saat itu ada 2 pasang tapak kaki.. ada 2 orang yang berjalan
dan ada 1 orang yang mengatakan..
“Jangan pernah kamu merasa
sendirian, saat kamu berjalan di pantai dan melihat sepasang tapak kaki
mengikutimu di atas pasir.. itu bukan tapakmu, itu tapak kakiNYA, yang selalu
setia mendampingimu kapanpun dan kemanapun kamu pergi , serta menuntunmu supaya
kamu tidak berjalan kearah air yang dalam”
Bersyukurlah saat masih ada orang
yang mau memberimu nasehat dengan tulus
karena saat kamu harus kembali
mengingat apa yang dikatakanya, terkadang ia sudah tak lagi ada.
Flashback 2009
The Island of God
JB Handoyo
May 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar