18 Mei 2009

My GOD is not a DJ.


Umurnya baru 25 tahun waktu Dia mengangkat tanganya tinggi-tinggi dan mencoba menggapai langit, lahir tahun 1981 di akhir bulan September, anak kedua dari dua bersaudara. Hanya selisih satu menit dari saudara kembarnya yang jumat malam itu juga mencoba menggapai langit, di tempat yang lain

Tinggi 170cm, muka cantik, rambut hitam sebahu, kulit putih dengan berat 60 kg, malam itu dia begitu indah, begitu sexy dengan balutan casual, tatapan jalang tajam memandang saat Dia menghentak-hentakan kakinya ke lantai bersama ratusan pasang kaki yang lain. Mata terpejam, badan meliuk, rambut terkibas terlempar gelengan keras seiring jeritan ratusan mulut yang tak jelas bicara apa.

Rambut hitam indahnya kini telihat lebih hitam terbalut butiran keringat yang juga meraba wajahnya hingga membasahi hidung dan bibir sempurnanya. Mata indah itu kini menyayu terterpa pijaran lampu berkekuatan ribuan watt yang gigih menyemburkan warnanya. Kembali Dia melenggak lenggokan pinggangnya yang indah dan dadanya yang penuh, dengan tangan tetap mencoba menggapai langit, bersama ratusan mata yang lain… bersama ratusan keringat lainnya… bersama ratusan manusia lain yang mencoba mencari pijakan seakan bumi ini tak kokoh lagi.

Umurnya baru Delapan belas tahun, tujuh tahun lalu. Saat untaian kata cinta berkumandang ditelinganya, Tak lebih dari lima tahun, saat cinta mulai dikenalnya. Tujuh tahun lalu, tubuh indah itu terkapar lelah bermandikan keringat dan darah bersama tubuh telanjang lainya, hanya lima tahun setelah ia merasakan bibir pertamanya, tujuh tahun lalu.

Hair extension, make up, tindikan, tattoo, branded things, city car, latest cell phone, singlish, supplementary gold credit card, civas, tequila, wine, JD, vodka, powder, i, mac brand, smoke & handmade = Life style?

Dentuman itu semakin keras memekakan telinganya bersama ribuan pasang telinga yang lain… yang tak lagi mendengar, yang tak lagi peduli jeritan ibunya yang masih terngiang keras.

“mau jadi apa kamu ? sepuluh tahun lalu mama masih bisa bedakan perempuan bener dengan yang bukan ! hanya dengan melihat waktu pulang mereka !”


Call me oldskool. I don’t mind with that. At least my God is not a DJ.

06122006
Joy B Handoyo
Keep dancin’ gurls…hopes u could find ur God.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar